Peternakan domba adalah peternakan yang secara spesifik berhubungan dengan usaha budi daya domba untuk dimanfaatkan dagingnya (terutama domba muda), wool, dan susu.
Domba dipelihara dalam kawannya di ladang, kandang, kandang terbuka, atau di dalam gudang pertanian. Rambut domba dapat dengan mudah lembap akibat udara yang basah dan berangin. Domba dan kandangnya harus berada dalam kondisi kering selama dua hari sebelum pencukuran wool.
Domba membutuhkan air yang bersih yang mengalir melalui bak penampungan air minum maupun dari kolam. Segera setelah selesai masa menyusui, domba muda diberikan jerami, rumput, dan biji-bijian sebagai makanannya. Domba juga merupakan hewan gembala yang cukup aktif dan seringkali dipelihara secara jelajah bebasuntuk mencegah stress yang mampu mempengaruhi kualitas wool.
Domba paling nyaman berada pada temperatur iklim sedang, sehingga pengaturan kondisi udara diperlukan di dalam kandang ketika cuaca panas.
Domba betina hamil dalam kurun waktu 5 bulan dan dapat melahirkan antara satu hingga tiga domba dalam sekali melahirkan, dan dapat hamil hingga dua kali dalam setahun. Domba muda disusui selama tiga bulan. Domba mencapai usia kematangan setelah dua tahun dengan berat antara 60-125 kg. Domba dapat hidup hingga usia 12 tahun.
Domba lokal indonesia yaitu: Domba Ekor Gemuk (Jawa Timur dan Madura), Domba Ekor Tipis (Jawa Barat dan Sumatera), Domba Priangan (Garut), dan Domba Donggala (Kab. Donggala).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar